Selasa, 07 Agustus 2012

Jangan Hidup Sebagai Penipu


~*~ Jangan Hidup Sebagai Penipu ~*~

Sebagai orang yang beriman dan berpikir seharusnya kita senantiasa berada dalam jalan yang lurus, yaitu jalan yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasululloh SAW. Dan diantara jalan yang lurus itu adalah tidak bersifat penipu, pembohong atau lebih keren disebut dengan munafiq.

 Dalam hal ini kita semua adalah pemimpin, terlepas dari siapa yang kita pimpin, namun patut kita camkan dengan baik-baik hadits Nabi SAW berikut;
Ma'qil ra meriwayatkan , Saya mendengar Rasulullah saw bersabda : "Semua orang yang diserahi tanggungjawab oleh Allah atas rakyat, lalu ia mati dalam keadaan menipu rakyatnya, niscaya sorga itu haram baginya." 

(HR. Muslim).

Dari hadits diatas jelas kita ketahui betapa berat hukuman yang diakibatkan dari sifat menipu itu, justru itu wahai saudaraku sekalian melalui tulisan singkat ini saya mengajak kepada kita semua untuk tidak menjadi penipu. Apakah itu penipu buat keluarga, masyarakat, atau bangsa dan negara. jadilah kita pribadi yang jujur, karna kejujuran bisa mengantarkan kita kepada kebaikan dan kebaikan membawa kita kepada keselamatan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. terima kasih.

Senin, 06 Agustus 2012

JADIKANLAH SABAR DAN SHALAT SEBAGAI PENOLONGMU

JADIKANLAH 
SABAR DAN SHALAT SEBAGAI PENOLONGMU

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'” (QS.Al-Baqarah: 45)

Bila kita mencermati ayat 45 dari surat al-Baqarah di atas, ada hal menarik yang patut kita perhatikan, begitu dahsyatnya perintah untuk besabar sehingga diletakkan mendahului perintah shalat. Bukan secara kebetulan Allah SWT meletakkan kata biss-sabri di sana, jika kita lihat di akhir ayat tersebut, ternyata ada sebuah alasan nyata bahwa sabar memang bukan sebuah pebuatan yang mudah.

Begitu juga dengan shalat, perintah ini juga bukan hal yang ringan untuk dikerjakan. Maka, fiman Allah SWT dalam ayat di atas benar-benar nyata, bahwa kedua perbuatan ini memang berat dilakukan kecuali oleh orang-orang yang khusyu’.

Manusia hidup di dunia ini dibekali dengan hawa nafsu. Tidak semua nafsu yang dibekalkan oleh Allah SWT kepada manusia adalah buruk karena memang Allah SWT memberikan dua buah nafsu. Yang pertama adalah nafsu yang mendorong manusia untuk terus melakukan amal shaleh dan sebaliknya, nafsu yang cenderung mendorong manusia untuk berbuat kerusakan di muka bumi.

Untuk membendung nafsu yang mendorong manusia melakukan kehinaan itulah, Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Sabar dan shalat sangat dekat dengan keimanan. Maka, apabila seseorang memiliki keimanan maka bisa dipastikan dia bisa bersabar dan shalat dalam menghadapi setiap cobaan hidupnya. Dengan menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong, niscaya manusia akan selamat dari kekangan hawa nafsu syaithoniyyah.

Dalam tafsir Jalalain karangan Jalaluddin al-Mahaly dan Jalaluddin as-Suyuthy dijelaskan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW hatinya risau disebabkan suatu masalah, maka beliau segera melakukan shalat. Maksudnya, ketika seseorang sudah berada di jalan buntu dalam menghadapi suatu masalah, maka tiada penolong lain selain Allah SWT. Maka, shalat dengan ikhlas hanya mengharap bantuan-Nya akan membuka jalan keluar dari setiap permasalahan.

Dunia adalah tempatnya cobaan dan ujian. Dalam surat al-Baqarah: 155 Allah SWT akan berikan cobaan kepada manusia  dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dari ujian itu akan didapat siapa yang sabar dan siapa yang tidak sabar. Bagi yang sabar, kebahagiaan hidup akan menanti. Sebaliknya, bagi yang tidak sabar, kesengsaraan akan pula diperoleh.

Dalam surat al-Baqarah: 214, Allah SWT menjelaskan bahwa seseorang tidak akan masuk surge sebelum diuji dengan malapetaka, kesengasaraan dan digoncangkan dengan berbagai cobaan. Hanya dengan kesabaran lah itu semua bisa teratasi.

Dalam hal  apa saja seseorang harus bersabar
1. Ketika ditimpa penyakit
Tentu kita ingat dengan kisah Nabi Ayyub AS yang diberikan oleh Allah SWT cobaan berupa penyakit kulit yang sangat menjijikkan. Harta yang melimpah sedikit demi sedikit habis. Anak-anak dan istri satu persatu meninggalkannya. Cobaan itu bukan membuat Nabi Ayyub AS semakin jauh dengan Allah SWT, sebaliknya, beliau semakin meningkatkan ketaqwaan kepada-Nya. Nabi Ayyub AS merupakan contoh bagaimana kita harus besabar dalam menghadapi penyakit.

2. Ketika menghadapi apa yang kita benci

Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS mencontohkan kepada kita bagaimana seorang hamba harus bersabar dengan perintah yang didapatkan dari Tuhannya walaupun perintah itu sangatlah berat. Sudah lama nabi Ibrahim AS mendambakan seorang anak, setelah lahir dan menginjak dewasa, Allah SWT menguji Nabi Ibrahim AS dengan perintah untuk menyembelih anaknya. Dengan penuh kesadaran karena itu adalah perintah Allah SWT, nabi Ismail AS berkata kepada ayahnya, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan oleh Tuhanmu, niscaya engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

3. Ketika dalam berperang di jalan Allah

Sebelum hijrah ke Madinah, selama berdakwah di Makkah kurang lebih 10 tahun, Nabi Muhammad SAW belum diperintahkan untuk melawan kaum yang memusuhi Islam. Pada waktu itu jelas, Nabi Muhammad SAW harus mempunyai kesabaran yang lebih dalam menghadapi para pembenci-pembenci Islam. Ketika sudah berada di Madinah, ketika perintah untuk memerangi apabila diganggu sudah turun, ada ujian kesabaran lain yang harus dilakukan ketika sedang berperang. Hendaknya kaum muslimin ketika itu tidak semena-mena dengan musuh-musuh Islam dan sebagainya.

Bagaimana seseorang harus besabar
Orang sabar sebagaimana dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 156 adalah orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mengucapkan kalimat tersebut berarti sebuah kesadaran bahwa apapun adalah milik Allah SWT dan suatu saat pasti akan kembali kepada-Nya. Dengan demikian seorang hamba benar-benar ikhlas dan pasrah dengan ketentuan Tuhannya.

Ganjaran bagi orang-orang yang sabar
1. Allah akan memberikan berita gembira
Allah telah menjamin, seorang hamba yang bersabar akan diberikan berita gembira berupa kebekatan yang sempurna dan rahmat Allah SWT. Dalam surat al-Baqarah: 157 Allah juga menyebut orang-orang yang sabar sebagai orang-orang yang mendapatkan petunjuk.

2. Allah akan besama orang-orang yang sabar
Dalam surat al-Baqarah: 153 Allah SWT juga berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. Orang-orang yang sabar adalah orang-orang yang dekat dengan Allah SWT. Apabila seorang hamba sudah dekat dengan Tuhannya, maka tidak akan ia temukan kesusahan dan kesedihan.

3. Mendapatkan martabat yang tinggi di surga
Dalam surat al-Furqan: 75, Allah SWT juga menjanjikan matabat yang tinggi bagi orang-orang yang sabar di surge kelak. Juga, kesabaran mereka akan disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalam surga.


Masih banyak keutamaan atau ganjaran bagi orang-orang yang sabar yang dijelaskan oleh Allah SWT dalam al-Qu’an. Semoga kita bisa termasuk orang-orang yang bisa menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong dalam menghadapi ujian dan cobaan sehingga selalu mendapatkan keutamaan-keutamaan dari Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawab.